Mancing Ikan Betik di Saluran Irigasi |
Suatu ketika kami dari tim K-Lures menyambangi salah satu saudara yang kebetulan dalam perjalanan pulang ke rumah dan sekedar mampir untuk bersilaturahmi karena memang sudah lama tidak berjumpa. Sodara kami sebut saja Paklik Hari yang memang juga seorang pemancing karena beberapa kali sempat bertemu di Waduk Mulur. Rumah Paklik berada di Kampung Kepuh dimana di depan rumahnya terdapat saluran irigasi dan kala itu ramai sekali dengan kehadiran anak-anak kecil seumuran Sekolah Dasar yang berjejer sepanjang aliran irigasi tersebut untuk memancing ikan betik (betok/papuyu) yang banyak terdapat di aliran tersebut.
Sambutan hangat kami dapatkan dari sang tuan rumah, dengan mungkin agak kaget dengan kehadiran kami yang memang tidak dijadwalkan dan tanpa rencana. Setelah bersapa ria dan bersalaman kamipun ngobrol. Diceritakan bahwa memang rumah paklik tersebut menjadi semacam rumah singgah dan basecamp bagi para pemancing baik tua maupun muda. Dari profil Paklik yang memang berpengaruh di lingkungan tersebut wajarlah jika rumah paklik sering menjadi tempat untuk singgah. Dalam ceritanya memang paklik sengaja momong para anak anak kecil tersebut agar menjadi generasi yang peduli dengan alam lewat pengenalan dunia mancing serta memberikan petuah secara tidak langsung kepada para anak kecil tersebut agar lebih bisa menghindari bermain gadget/hp.Paklik Hari merupakan adik sepupu dari bapak kami dan merupakan pemancing yang biasa momong para orang tua yang ingin mendapatkan hiburan ataupun anak anak yang ingin bermain. Rumah yang juga merupakan tempat berkumpulnya para pemancing berada di dusun Bogor Kampung Kepuh persis di tepi rel kereta api Kepuh Sukoharjo. Di rumah inilah selalu berkumpul para pemancing baik yang nila ataupun pemancing jambalan. Waduk dan sungai merupakan tempat bermain mereka.
Paklik Hari dengan sabar merangkai pancing |
Ada benarnya juga apa yang disampaikan oleh paklik, dan kami juga merasakan keprihatinan dengan banyaknya anak kecil sekarang menjadi kecanduan terhadap gadget alias hp yang hanya menghabiskan waktu tanpa beranjak dari tempat duduknya selama berjam-jam. Kekhawatiran inilah yang menjadi pendorong paklik untuk memberikan arena bermain melalui mancing di depan rumahnya. Dan terlihat keceriaan anak anak tersebut dari wajah wajah polos mereka.
Kebetulan juga para orang tua di lingkungan kampung Kepuh juga mendukung program yang digagas paklik tersebut terlihat dari beberapa orang tua turut mendampingi dan mengawasi kegiatan anak anak tersebut. Selepas pulang sekolah hingga sore hari kegiatan inipun terus berlanjut dengan beberapa kelompok anak yang berbeda.
Kami pun merasa lega dengan apa yang paklik lakukan dengan keprihatinan yang kami rasakan juga terhadap masa depan generasi bangsa ini dan syukurlah ada orang orang seperti paklik yang masih memperhatikan anak anak kecil ini agar terlatih dan menjadi lebih peduli dengan alam lewat kegiatan mancing ini. Semoga di tempat lain juga ada paklik paklik yang lain yang selalu memperhatikan kepedulian terhadap alam dan sekitarnya. (Nur)
No comments:
Post a Comment